Dua
minggu lagi aku berulang tahun, aku mengundang semua teman untuk datang ke
pesta ulang tahunku tak terkecuali kamu, ya kamu. Aku sengaja mengantar
undangan ini untukmu sendiri, aku sengaja membuatkan undangan khusus untuk kamu
dan aku berharap kamu akan datang di pesta ulang tahunku. Ketika aku datang dan
mengetuk pintu rumahmu ternyata kamu yang membukakan pintu untukku ahhh betapa
senang hatiku saat itu. Aku hanya bisa tersenyum malu sambil memberikan
undangan untukmu dan aku tak menyangka kau membalas senyumanku dengan senyum
manis dari bibirmu, aku serasa diawan ketika kamu memberikan senyumanmu
kepadaku. Aku langsung bergegas pulang karena aku tak tahu apa yang harus aku
lakukan pada saat itu.
Seminggu
tlah berlalu, ketika ibuku menyuruhku mengantarkan pesanan kue kerumahmu,
dengan senang hati aku melaksanakannya. Ketika aku sampai pintu rumahmu dan
mengetuk pintu rumahmu, lagi lagi kamu yang membukakan pintu untukku. Senang
sekali rasanya hatiku, dan seperti kemarin, aku hanya bisa tersipu malu sambil
memberikan kue pesanan ibumu. Dan kamu tersenyum kepadaku dan kamu bilang
kepadaku pada saat hari ulang tahunku kamu akan memberikan kado spesial
kepadaku, aku hanya tersenyum malu dan langsung berlalu. Ahhh kali ini aku
benar benar merasakan rasanya jatuh cinta, ya
jatuh cinta kepadamu.
Satu
hari menjelang ulang tahunku, ibuku menyuruh ku lagi mengantarkan kue pesanan
ibumu. Aku segera bergegas mengganti bajuku dengan baju bagus kesayanganku. Aku
berharap nanti kamu yang membukakan pintu untukku lagi. Dengan riang gembira,
aku berjalan menuju rumahmu. Sambil bersenandung dan tersenyum sesekali aku
menari nari dan membayangkan kalau kamu tersenyum lagi kepadaku. Sesampainya
aku dirumahmu, aku mengetuk pintu rumahmu. Lalu terdengar suara hentakan kaki
menuju pintu depan rumahmu. Jantungku berdebar sangat kencang, berharap itu
kamu. Ketika engsel pintu mengeluarkan bunyi derikannya, seketika itu aku
tersenyum tetapi yang aku lihat bukan kamu. Yang membukakan pintu adalah ibumu
yang sedang bercucuran air mata, aku tak tahu apa yang terjadi. Aku langsung
bertanya kepada ibumu apa yang sedang terjadi, lalu ibumu menjawab dengan
tersedu bahwa kamu kecelakaan dan sedang di icu. Seketika itu pula air mataku
tiba tiba menetas mendengar jawaban dari ibumu. Lalu aku segera berlari menuju
rumah dengan menangis.
Di
pagi hari, aku terbangun dari tidurku. Aku melihat dari jendela kamarku,
mengapa banyak orang yang datang kerumahmu dengan menggunakan baju berwarna
hitam? . Aku hanya bisa berdoa dan berharap tidak terjadi apa apa denganmu.
Lalu ibuku menghampiriku dan berkata kalau kamu telah tiada, kamu telah
dipanggil sama sang pencipta. Saat itu juga aku menangis sangat kencang sekali,
dan berlari menuju rumahmu. Aku tak perduli orang orang membicarakanku karena
aku berlari sambil menangis dan hanya memakai baju tidurku. Aku hanya bisa
melihatmu di tutup kain batik, aku hanya bisa menagis dan mengangis melihat
tubuhmu yang sudah pucat dan kaku. Aku cuma berharap agar ini semua hanya
mimpi, aku hanya bisa menagis dan mengangis melihat tubuhmu yang sudah pucat
dan kaku. Apakah ini kado spesial yang akan kamu berikan kepadaku dihari ulang
tahunku?
*end*
fiction story
written by nabila, jakarta , 14 juli 2012
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
hahah maaf banget kalo misalnya kata kata dalam tulisan diatas dan ceritanya kurang bagus hahha. sumpah ini cuma iseng aja semalam gada kerjaan dari pada suntuk gitu kan hahaha
Gue baru dan baru banget belajar menulis ini semua tuh terinspirasi dari om arman seorang penulis berbakat. ihh sumpah demi apapun tulisannya bagus bagus malah lebih dari bagus deh pokoknya
makasih sebelumnya, semoga berkenan
see you, god be with ye
bagus kok! :D
ReplyDeletegua juga udah lama gak bikin fiksi.. gak ada ide nih. hahaha
halah hahha masih tetep bagusan punyanya om arman dong kemana mana. bedanya jauuuuhhhhhhh haha
ReplyDeletebner bner belum mahir deh bikin fiksi ! :D
ReplyDeletehahaha emang belom mahir deh bikin fiksi nih gue hahaha
Delete